Pengantar Berita: Pada 16/03/2017 Komisi Kejaksaan RI dan Departemen Kriminologi Universitas Indonesia telah menerbitkan kajian Pengawalan Tahanan di Pengadilan Negeri. Pada kajian tersebut KKRI telah merekomendasikan kepada Kejaksaan Agung RI, terkait dengan pengawalan dan pengawal tahanan, agar ada perbaikan dalam prosedur operasi standar, perbaikan kondisi kerja, peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia, penyesuaian anggaran dan peningkatan koordinasi antar instansi. Kajian ini di kirimkan ke Jaksa Agung RI dan pimpinan Kejaksaan serta ke Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Negeri diberbagai tempat di Indonesia. Namun tidak ada respons atas rekomendasi ini. Pada 12/04/2017, Saiful yang merupakan tahanan Kejari Cilegon, Banten, melarikan diri ketika disidang di Pengadilan Negeri Serang. Dua bulan kemudian, pada 12/06/2017 Saiful bersama rekannya melakukan perampokan di Karawaci, Tangerang, Banten. Korbannya melawan dan Saiful menembak mati korbannya. Saiful sendiri ditembak mati di Lampung oleh polisi yang memburunya pada 09/07/2017.
[12/04/2017] SAIFUL, TAHANAN KEJARI CILEGON MELARIKAN DIRI
Terdakwa Kabur dari Tahanan Pengadilan Negeri Serang
Rabu, 12 April 2017 — 19:21 WIB
SERANG (Pos Kota) – Saiful alias Ipul, 24, terdakwa kasus kepemilikan senjata api melarikan diri usai menjalani sidang keempatnya yang beragendakan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Cilegon di Pengadilan Negeri (PN) Serang, Rabu (12/4) sore. Saiful diketahui tidak ada dalam ruangan tahanan saat petugas pengawal akan memindahkan terdakwa dari ruang tahanan PN ke mobil tahanan sekitar pukul 16.00 WIB. Belum diketahui secara pasti kapan terdakwa yang baru saja dituntut tiga tahun penjara ini lari dari ruang tahanan PN Serang. Akibat kaburnya seorang tahanan ini, petugas keamanan PN Serang, serta tim pengawal mencarinya di sekitar lokasi pengadilan. Namun terdakwa Ipul tidak ada.
Diperoleh keterangan, diduga kuat pelarian Ipul ini sudah direncanakan. Pasalnya, petugas keamanan menemukan peci dan baju koko milik Ipul yang berada di ruang tahanan PN Serang. Diduga Ipul telah membawa pakaian ganti untuk melarikan diri. Penasehat Hukum Ipul, Herbet Marbun membenarkan kliennya tersebut melarikan diri dari tahanan. Meski demikian dirinya juga belum mengetahui secara pasti kapan kliennya tersebut kabur. Pasalnya, dirinya hanya mendampingi tahanan tersebut saat menjalani persidangan sekitar pukul 13.00 WIB dengan Majelis Hakim yang dipimpin oleh Yusrizal. “Saya sendiri ga tahu kapan kaburnya, yang pasti tadi diruang sidang saat tuntutan mah ada. Saya juga belum pernah bertemu dengan keluarganya, karena sepanjang persidangan, pihak keluarga tidak ada satupun yang menemui saya,” ujar Herbet. Menurut Herbet, kliennya tersangkut kasus kepemilikan senjata api. Ia menceritakan pada kliennya tersebut diamankan Polisi pada 13 Desember 2016 dikawasan Pelabuhan Merak, Kota Cilegon. Saat itu Ipul menyembunyikan sebuah senjata api berjeni Revolver rakitan dengan dua peluru aktif. Senpi itu sendiri berasal dari Ali seorang temannya yang saat ini menjadi DPO.“Iya. Kalau dari pengakuan terdakwa, dia hanya disuruh membawa saja. Saya sendiri belum tahu senjata itu untuk apa,” ungkap Herbet. Hingga berita ini ditulis, baik Kejaksaan dan Kepolisian Cilegon belum ada yang bisa dikonfirmasi terkait kaburnya tahanan ini. (haryono)
[12/06/2017] SAIFUL MENEMBAK ITALIA CHANDRA DALAM UPAYA PERAMPOKAN YANG GAGAL DI KARAWACI, TANGERANG
Ketahuan, Perampok Gagal Mengambil Motor tapi Menembak Italia
TEMPO.CO, Jakarta – Dua perampok yang menewaskan Italia Chandra Kirana Putri, 23 tahun, gagal membawa motor milik keluarga calon dokter gigi itu, Senin siang, 12 Juni 2017. Pelaku kabur setelah melepas tembakan kepada Italia yang sempat memukulnya dengan sapu lidi. “Karena ketahuan, kedua pelaku itu kabur dengan kendaraannya sendiri,” kata Kepala Polres Metro Tangerang Kota Komisaris Besar Harry Kurniawan saat ditemui di rumah duka, Perumahan Bugel Indah, Karawaci, Kota Tangerang, Selasa 13 Juni 2017. Mereka kabur dengan mengendarai sepeda motor bebek berwarna biru. “Para saksi melihat ciri pelaku.” Namun Harry tidak merinci ciri-ciri kedua penjahat itu. Kejadian itu juga terekam kamera pengintai milik tetangga. Ibunda Italia, kata Harry, saat itu berteriak maling kepada dua pria yang berusaha mengambil motor di teras rumahnya. Namun, ibu itu buru-buru menutup pintu rumahnya.
Italia yang sedang menonton televisi dan mendengar teriakan ibunya, keluar melalui garasi yang berada di bagian samping rumah. Italia berusaha mencegah dua perampok itu mencuri sepeda motornya. Mendapat perlawanan, penjahat itu menembak Italia. Italia yang dikenal periang dan suka bergaul, meninggal dalam perjalanan ke Rumah Sakit Sari Asih Tangerang. Polres Metro Tangerang Kota telah memeriksa 13 saksi untuk mengungkap identitas pelaku perampokan itu. Para saksi adalah penduduk di sekitar rumah dan keluarga korban. “Kami masih mencari saksi dan bukti tambahan lainnya.”
JONIANSYAH HARDJONO